Detail Pohon
Pohon Kluwak
Pangium edule
1. Informasi Dasar Pohon :
- Nama Umum: Kluwak, Pucung, Kepayang, Pangium, Football Fruit (Inggris, karena bentuknya)
- Nama Ilmiah: Pangium edule
- Famili: Achariaceae (sebelumnya Flacourtiaceae)
- Asal (Native Range): Asia Tenggara (Indonesia, Malaysia, Filipina, Papua Nugini). Secara alami ditemukan di hutan dataran rendah dekat sungai atau daerah pasang surut.
2. Karakteristik & Deskripsi :
- Tinggi Rata-rata: Dapat mencapai 18-30 meter, kadang lebih tinggi.
- Bentuk Pohon: Pohon berukuran besar, dengan tajuk yang padat dan rimbun, seringkali melebar dan berdaun lebat.
- Batang: Kulit batang berwarna abu-abu kecoklatan, kasar, dan memiliki banyak lentisel.
- Daun: Tunggal, berbentuk hati (cordate) lebar dengan ujung meruncing, berwarna hijau gelap dan mengkilap. Daunnya besar, panjangnya bisa mencapai 15-30 cm.
- Bunga: Berkelamin tunggal (ada pohon jantan dan betina terpisah, dioecious), tumbuh dalam malai di ketiak daun. Bunga jantan berwarna kuning kehijauan, sedangkan bunga betina sedikit lebih besar.
- Buah: Berbentuk bulat telur besar hingga lonjong (mirip bola rugby), berukuran 15-30 cm panjangnya. Kulit buahnya tebal, keras, dan berwarna cokelat kehijauan. Daging buahnya berwarna kuning pucat. Di dalamnya terdapat banyak biji (5-10 biji) yang terbungkus aril (selaput pembungkus biji) kekuningan. Biji inilah yang dikenal sebagai kluwak setelah diolah.
3. Ekologi & Manfaat :
- Habitat Alami: Sering tumbuh di hutan hujan tropis dataran rendah, terutama di dekat aliran sungai, daerah rawa, atau pesisir yang terpengaruh pasang surut air laut.
- Peran Ekologis:
- Penyedia Pangan: Buah dan biji menjadi sumber makanan bagi manusia (setelah diolah) dan beberapa satwa liar yang tahan terhadap senyawa beracunnya.
- Pohon Peneduh: Tajuknya yang rindang sangat efektif dalam memberikan naungan.
- Stabilisator Tanah: Sistem perakaran yang kuat membantu menahan erosi, terutama di tepi sungai.
- Manfaat bagi Manusia:
- Biji (Kluwak): Bagian yang paling banyak dimanfaatkan. Biji kluwak sangat beracun dalam keadaan mentah karena mengandung asam sianida (HCN). Oleh karena itu, harus melalui proses pengolahan yang panjang (direbus, direndam, kemudian difermentasi dalam abu atau tanah selama beberapa hari) untuk menghilangkan racun dan mengembangkan warna hitam serta aroma khasnya. Setelah diolah, biji kluwak yang berwarna hitam pekat digunakan sebagai:
- Bumbu Masakan: Memberikan warna hitam pekat dan rasa gurih yang unik pada masakan khas Indonesia, seperti Rawon, Gabus Pucung, Brongkos, dan masakan Melayu lainnya.
- Pewarna Alami: Digunakan sebagai pewarna hitam alami untuk makanan.
- Minyak: Biji kluwak juga menghasilkan minyak yang dapat digunakan untuk memasak atau sebagai bahan bakar.
- Kayu: Kayunya cukup kuat dan tahan lama, digunakan untuk konstruksi ringan atau perkakas.
- Obat Tradisional: Beberapa bagian tanaman (daun atau kulit batang) digunakan dalam pengobatan tradisional untuk mengobati luka atau parasit.
- Biji (Kluwak): Bagian yang paling banyak dimanfaatkan. Biji kluwak sangat beracun dalam keadaan mentah karena mengandung asam sianida (HCN). Oleh karena itu, harus melalui proses pengolahan yang panjang (direbus, direndam, kemudian difermentasi dalam abu atau tanah selama beberapa hari) untuk menghilangkan racun dan mengembangkan warna hitam serta aroma khasnya. Setelah diolah, biji kluwak yang berwarna hitam pekat digunakan sebagai:
4. Fakta Menarik & Edukatif :
- Pohon Beracun yang Bermanfaat: Kluwak adalah contoh klasik tanaman yang sangat beracun dalam keadaan mentah, tetapi menjadi bahan makanan dan bumbu yang penting setelah diolah dengan benar. Ini menunjukkan kearifan lokal dalam memanfaatkan sumber daya alam.
- Asam Sianida: Kandungan asam sianida pada biji mentah berfungsi sebagai mekanisme pertahanan alami pohon terhadap herbivora.
- Proses Pengolahan yang Unik: Proses fermentasi biji kluwak untuk menghilangkan racun dan menciptakan warna serta rasa khasnya adalah warisan budaya yang menarik dari Asia Tenggara.
- Aroma Khas Masakan: Aroma pucung yang unik dan kuat dari kluwak olahan adalah ciri khas banyak masakan nusantara, menjadikannya bumbu yang tak tergantikan.
- Tumbuh Dekat Air: Preferensi habitatnya di dekat air menunjukkan adaptasinya terhadap lingkungan basah.
Lokasi
A map is loading