green-life
Detail Pohon
Pohon Bintaro
Cerbera manghas L
1. Informasi Dasar Pohon :
  • Nama Umum: Bintaro, Mangga Laut, Cerbera Mangga, Sea Mango, Suicide Tree (karena sifat beracunnya), Tanghin.
  • Nama Ilmiah: Cerbera manghas L.
  • Famili: Apocynaceae (keluarga kamboja, pule, dan alamanda)
  • Asal (Native Range): Pantai pesisir di Asia Tenggara, Asia Selatan (India dan Sri Lanka), kepulauan Pasifik, hingga Australia bagian utara.
2. Karakteristik & Deskripsi :
  • Tinggi Rata-rata: Dapat mencapai 5-15 meter, kadang hingga 20 meter.
  • Bentuk Pohon: Pohon berukuran kecil hingga sedang, seringkali bercabang rendah, dengan tajuk yang padat, membulat, dan rimbun, memberikan naungan yang baik.
  • Batang: Kulit batang berwarna abu-abu kecoklatan, halus saat muda, dan menjadi sedikit kasar seiring bertambahnya usia. Seluruh bagian pohon, terutama jika dilukai, mengeluarkan getah putih (lateks) yang lengket dan beracun.
  • Daun: Tunggal, berbentuk lonjong memanjang (lanset) hingga elips, dengan ujung meruncing. Berwarna hijau gelap mengkilap di bagian atas, dan lebih pucat di bagian bawah. Tersusun spiral di ujung ranting.
  • Bunga: Berukuran sedang, berbentuk terompet atau corong dengan 5 kelopak yang menyebar, berwarna putih bersih dengan bagian tengah berwarna kuning. Tumbuh dalam tandan di ujung ranting. Bunganya sangat harum semerbak, terutama di malam hari.
  • Buah: Berbentuk bulat telur hingga bulat, berukuran 5-10 cm, menyerupai mangga kecil (maka nama Mangga Laut). Kulit buahnya tebal, halus, berwarna hijau saat muda, lalu berubah menjadi merah cerah atau ungu kemerahan saat matang. Buah ini adalah buah berdaging (drupe), di dalamnya terdapat biji tunggal yang diselubungi oleh lapisan serat tebal. Seluruh bagian buah, terutama bijinya, sangat beracun.
3. Ekologi & Manfaat :
  • Habitat Alami: Tumbuh subur di daerah pesisir pantai, hutan bakau, dan di sepanjang tepi sungai. Sangat toleran terhadap tanah berpasir, tanah garam, dan semburan air asin (salt spray), menjadikannya tanaman penting di ekosistem pesisir.
  • Peran Ekologis:
    • Penstabil Pesisir: Sistem perakarannya membantu menstabilkan tanah di area pantai, mencegah erosi.
    • Peneduh: Tajuknya yang rindang memberikan naungan di area pesisir.
    • Pakan Satwa (Hati-hati): Meskipun beracun bagi manusia, beberapa jenis satwa liar mungkin mengonsumsi bagian buah tanpa efek samping serius, membantu penyebaran biji.
    • Penarik Penyerbuk: Bunga yang harum menarik serangga penyerbuk.
  • Manfaat bagi Manusia:
    • Tanaman Hias/Lanskap: Ditanam di taman, pekarangan, atau area pesisir sebagai pohon peneduh dan hias karena bentuknya yang menarik, bunganya yang indah dan harum, serta buahnya yang berwarna-warni. Sering digunakan untuk penghijauan kota.
    • Pestisida Alami: Biji dan getahnya yang beracun dapat diolah (dengan penanganan khusus) untuk menghasilkan pestisida atau rodentisida alami (meskipun penggunaan ini tidak umum dan berbahaya jika tidak ditangani dengan benar).
    • Kayu: Kayunya ringan dan tidak terlalu kuat, kadang digunakan untuk konstruksi ringan atau kerajinan tangan.
    • Bioenergi (Penelitian): Ada penelitian yang mengeksplorasi potensi minyak biji bintaro sebagai bahan baku biodiesel, namun ini masih dalam tahap pengembangan karena sifat toksik dan tantangan pengolahannya.
    • Obat Tradisional (Sangat Hati-hati): Meskipun sangat beracun, beberapa bagian tanaman konon digunakan dalam pengobatan tradisional untuk tujuan tertentu (misalnya sebagai emetik kuat), namun hal ini sangat berbahaya dan tidak disarankan tanpa pengawasan ahli.
4. Fakta Menarik & Edukatif :
  • Pohon Beracun Keras: Seluruh bagian pohon bintaro, terutama biji dan getahnya, mengandung glikosida kardiak (cerberin) yang sangat beracun dan dapat mematikan jika tertelan, mengganggu fungsi jantung. Ini adalah alasan mengapa ia dijuluki Suicide Tree.
  • Bunga Harum Semerbak: Meskipun beracun, bunganya memiliki aroma yang sangat indah dan kuat, mirip melati atau kamboja, terutama di malam hari.
  • Tahan Garam: Kemampuannya untuk tumbuh subur di lingkungan pesisir yang terpapar garam menunjukkan adaptasi yang luar biasa.
  • Buah Mirip Mangga: Bentuk dan warnanya yang menyerupai mangga kecil bisa mengecoh, sehingga penting untuk selalu waspada dan tidak mengonsumsi buah ini.
  • Pemanfaatan Aman: Jika ditanam sebagai tanaman hias atau peneduh, pastikan untuk mengedukasi masyarakat, terutama anak-anak, tentang bahaya buah dan getahnya. Jangan pernah mengonsumsinya.
Lokasi

A map is loading

green-life
Editor : Melta Anindya Indriawati
Copyright © 2025 Lembaga Perguruan Taman Taruna Nusantara. All rights reserved